Link Banner

Ketika "Bahagia" Hanya Sebatas "Kosakata"

Bahagia Sebatas Kosakata | APutraDwijaya.ID




Alert

Artikel ini ditulis oleh seseorang yang sampai saat ini belum memahami arti bahagia yang sesungguhnya, karena berpikir bahwa bahagia tak semudah menyeruput kopi atau membalikkan kedua telapak tangan. Ada suatu standar tertentu yang dibentuk oleh diri kita sendiri dalam mempersepsikan kata bahagia, sehingga ketika bahagia hanya sebatas kosakata semata, ia tidak sesederhana kelihatannya.

Bahagia?. Sebelum melanjutkan, bisakah kamu menjelaskan kata “bahagia” menurut pandanganmu? Seperti apa yang kamu sebut bahagia?. Saya bisa menjamin mayoritas dari pembaca artikel ini mendefinisikan kata “bahagia” berbeda-beda sesuai dengan persepsi masing-masing. “Bahagia adalah ketika saya melihat kedua orang tua saya tertawa”, “Bahagia adalah ketika lo nemu uang 100.000 di jalan”, “Bahagia itu ketika kamu makan makanan kesukaanmu”, atau bisa saja “Bahagia itu ketika gue bisa ngempesin ban mobil dosen gue yang killer”.

Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika membaca beberapa definisi bahagia tersebut? Setuju? Atau mungkin tidak setuju?. Tidak masalah, setuju tidak setuju, suka tidak suka, itulah definisi bahagia. Jadi, apakah bahagia sesederhana itu? Silahkan kamu jawab sendiri, penulis tidak akan memaksamu untuk berpikir hal yang sama. Namun penulis akan mengajakmu untuk ikut berpikir sejenak. Oke, Anda tidak paham dengan kata-kata tersebut? Tidak masalah, kamu paham atau tidak, saya tetap akan bahagia.

Jika kamu sudah tidak sanggup meneruskan membaca artikel ini, silahkan close tab ini dari browser kamu. Penulis tidak bertanggung jawab apabila kamu merasa emosi dan akhirnya mengucapkan kata-kata umpatan. Tetapi jika kamu masih sanggup, silahkan lanjutkan membaca dengan hati yang tenang dan juga penuh keimanan.

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa | APutraDwijaya.ID

Oke, disini saya akan memaksa kamu untuk sepemikiran dengan saya, bahwa bahagia adalah ketika segala sesuatu berjalan sesuai dengan harapan kamu. Saya tidak mau menerima komplain ataupun perbedaan pada statement saya di atas. Jika kamu masih tetap tidak terima, tidak masalah, toh saya tetap bahagia.


Bahagia selalu satu paket dengan sedih. Mereka bagaikan dua orang saudara yang memiliki uang. Tidak ada hubungannya memang, tapi ya itulah kehidupan. Oke bisa kita lanjut?. Yaiyalah, inikan tulisan saya. Itulah fakta kehidupan, akan ada rasa bahagia dan juga sedih dalam setiap hari-hari kita. Kamu mengetahui ada rasa bahagia karena adanya perbandingan rasa, yaitu sedih begitu juga sebaliknya.

Bahagia dan juga sedih hanya masalah persepsi. Apa yang Anda pikirkan ketika saya menyebut angka 4 (empat)?. Angka tersebut bisa dipersepsikan berbeda-beda oleh setiap orang. Ada yang mengangap angka 4 merupakan sesuatu yang membahagiakan, ada juga yang mengangap angka 4 merupakan sesuatu yang menyedihkan. Sebagai contoh, pria A mempersepsikan angka 4 sebagai momen yang membahagiakan karena angka tersebut tertulis di dalam ijazah Sarjananya sebagai indeks prestasi komulatif, namun sebaliknya pria B akan memeprsepsikan angka 4 sebagai momen yang menyedihkan karena angka tersebut tertulis di dalam lembar ujian akhir semesternya. Jadi, apakah bahagia itu sederhana? Tunggu dulu.

Iya tunggu dulu, ini tulisannya ga nyambung sama judulnya loh. Ketika bahagia hanya sebatas kosakata kok malah bahas bahagia itu sederhana atau tidak. Kan sudah saya bilang kamu harus membaca dengan hati yang tenang dan juga penuh keimanan, biar kamu bisa mendapatkan makna dari tulisan ini. Oke kita lanjut. Bahagia adalah sebuah pilihan, kamu bisa bahagia dengan angka 4 dari persepsi pria B. Bagaimana caranya? Haruskah ku teteskan air mata di pipi, haruskah ku curahkan segala isi di hati (Tolong jangan nyanyi ya, saya lagi serius). Ubah persepsi kamu, angka 4 tersebut bukanlah hasil yang buruk ataupun sebuah kegagalan. Jadikan hasil itu sebuah pengingat bahwa selama ini kamu salah dan penulis benar. Jadikan hasil itu teguran buat dirimu agar tidak menyia-nyiakan kesempatan menuntut ilmu. Ingat orang tuamu susah payah membiayaimu sekolah! Bayangkan jika kau pulang kerumah dan orang tuamu telah tiada, bayangkan! Berapa banyak dosa yang telah kau perbuat!. Oke kita lupakan sejenak.

Happiness | APutraDwijaya.ID

Saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman saya dalam mendefinisikan kebahagiaan. Silahkan jika mau dibaca. Jika tidak bisa langsung scroll down. Saya adalah anak ke 2 (dua) dari 2 (dua) insan yang ditakdirkan bersama. Sejak kecil saya diperkenalkan oleh orang tua saya tentang arti kebahagiaan menurut persepsi mereka. Saya diajarkan untuk bahagia ketika saya mendapat kasih sayang. Saya juga diajarkan untuk bahagia ketika masih diberikan kedua orang tua yang lengkap. Bahkan, saya juga diajarkan untuk bahagia ketika nasib saya lebih baik dibandingkan orang lain. Mungkin kamu berpikir bahwa apa yang diajarkan oleh orang tua saya adalah hal yang benar. Ya, memang benar karena memang tidak salah. Akan tetapi, hal-hal tersebut bukan merupakan suatu kebahagiaan bagi saya, tetapi lebih ke sebuah ungkapan syukur. Memang ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak harus bahagia agar bersyukur, tetapi bersyukur agar bahagia. Tapi tetap saja, itu ungkapan syukur, bukan sesuatu yang bisa didefinisikan sebagai bahagia, apalagi menurut persepsi saya.

Sesuatu yang bahagia menurut saya adalah ketika saya bisa menulis tulisan ini hingga selesai dan bisa bermanfaat bagi orang-orang yang membacanya. Kenapa? Kamu mau bilang kalau ini juga ungkapan syukur? Ya terserah saya dong, kan sudah saya bilang sampai detik ini saya tidak memahami arti bahagia yang sesungguhnya.


Oke saya akui keimanan kamu cukup kuat karena masih membaca tulisan ini. Saya ucapkan selamat!. Sebagai bentuk apresiasi maka saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang bisa bermanfaat bagi kamu yang saat ini sedang membaca tulisan ini, Terima Kasih.

Happy? | APutraDwijaya.ID
Jika kamu membaca tulisan ini dengan hati yang dingin saya yakin kamu sudah memahami isi dari tulisan ini. Jika kamu masih tidak paham, saya sarankan tenangkan hati dan pikiran kemudian baca lagi dari awal dengan penuh konsentrasi. Saya bisa memastikan kamu akan tetap tidak paham. Ya tetap tidak masalah, yang penting saya bahagia.

“Jika kamu ingin bahagia, maka berbahagialah”(Leo Tolstoy)


Bagi kamu yang sudah paham, maka kamu pasti mengerti mengapa bahagia hanya sebatas kosakata. Kosakata sendiri adalah perbendaharaan kata, atau jika dijabarkan adalah keseluruhan kata atau istilah yang mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu lingkungan. Jika di sederhanakan, kosakata adalah kata-kata yang kita gunakan sehari-hari dalam berinteraksi. Setiap kata-kata tersebut mempunyai arti masing-masing dalam penggunaannya.


Ketika bahagia hanya sebatas kata-kata yang digunakan sehari-hari, maka kamu tidak bisa mengatakan bahagia itu sederhana, karena ia memiliki standar tersendiri yang universal dan memaksa setiap orang untuk mengikuti standar tersebut, yaitu perasaan yang senang dan juga tenteram (KBBI). Coba jawab pertanyaan berikut ini, apakah ketika kamu senang maka kamu bahagia?, apakah ketika kamu hidup dengan tenteram maka kamu bahagia?. Ya, jika kamu merunjuk pada definisi universal dari KBBI, tetapi jika kamu merunjuk pada persepsimu sendiri bisa jadi hal tersebut bukan suatu kebahagiaan bagi dirimu. Hal ini menegaskan bahwa kamu mempunyai standar tersendiri dalam menentukan bahagiamu, yang artinya itu bukan sesuatu yang sederhana karena membutuhkan proses yang kompleks. Trust me!.

“Sebab hidup terlalu singkat untuk membiarkan orang lain menentukan apa yang membuat kita bahagia.”
(Ernest Prakasa)

So, jangan lagi berpikir bahwa bahagia itu sederhana. Sesuatu membutuhkan alur yang kompleks agar bisa didefinisikan sebagai bahagia. Ubahlah cara pandang kamu bukan lagi bahagia itu sederhana tetapi menjadi bahagia dengan cara yang sederhana. Saya tidak perlu menjelaskan perbedaannya, toh kalian bisa buka tab baru dan langsung searching di mbah google yang kalian puja-puja itu.


Marilah mulai sekarang belajar untuk bahagia dengan cara-cara yang sederhana, sesederhana cara kalian untuk bisa bahagia. Oke, kalian renungkan kalimat tersebut. Ketika kamu sudah bisa melakukannya, bahagia tidak lagi sekedar kosakata semata, tetapi benar-benar menjadi kata yang bermakna bagi kehidupanmu hari ini dan di masa depan.
Different | APutraDwijaya.ID
Artikel ini bertentangan dengan apa yang pernah kamu baca dan dengar di internet? Oke, tidak semua hal yang kamu baca dan dengar di internet bisa dipercaya, sama seperti tulisan ini. jadi harap tidak dipercaya, karena artikel ini belum lulus uji di ITB dan IPB. Hey sis bro, jadilah dirimu sendiri dan beranilah berbeda dari orang-orang lain. Sudah terlalu banyak orang yang sama dengan kebanyakan orang. Ketika mayoritas orang berkata A, jangan ragu untuk berkata B (saya tidak bertanggung jawab apabila kamu menerapkan hal tersebut). Beranilah berbeda untuk hal-hal yang positif, ketika kamu berbeda bukan berarti kamu salah, karena setiap manusia diciptakan unik dengan ide dan pemikirannya masing-masing.

it's not about finding the happiness, but preparing yourself to be the happiness(Agung Putra Dwijaya)


Jadi apakah penulis sudah memahami apa itu kebahagiaan sesungguhnya? Jawabannya belum. Sekian dan Gracias.




Link Download Disini

No comments:

Post a Comment

Link Banner