Sajak dalam Sepi
Ed : Agung Putra Dwijaya

Saat aku menyukaimu
Aku berubah menjadi pribadi yang tangguh
Dirimu terlalu indah bagiku
Sampai ku tak mampu ucapkan kata terbaik yang bisa melukiskanmu
Dirimu terlalu sempurna
Sampai ku tak mampu lagi bermimpi lebih jauh
Dirimu terlalu hebat
Sampai langkahku terus saja tertinggal darimu
Hingga akhirnya aku hanya bisa melihatmu dari belakang
Mungkin diriku yang terlalu berharap
Aku hanya merasa semua begitu cepat
Kita saling berkenalan
Lalu aku merasakan sesuatu yang aneh
Semua terasa berbeda dan tak lagi sama
Dirimu hadir membawa perubahan dalam hidupku
Hitam dan putih kini tampak lebih bewarna
Mengisi setiap ruang di hatiku
Aku rasakan tidak ada lagi percakapan yang biasa
Aku merasakan sesuatu yang ajaib dan luar biasa
Entahlah
Perasaan ini melebihi batas yang ku tahu
Aku menjadi takut kehilanganmu
Aku merasakan sesuatu yang berbeda
Ketika dirimu tidak ada di sampingku
Sesuatu yang tidak ku tahu
Aku tidak bisa jauh dari dirimu
Aku membutuhkanmu bagaikan oksigen
Salahkan jika kau ku jadikan seseorang yang spesial?
Tapi mengapa sikapmu tak seperti sikapku
Perhatianmu juga tak seperti perhatianku
Adakah kesalahan diantara diriku dan dirimu
Apakah dirimu tak merasakan apa yang ku rasakan?
Aku selalu merasa sepi ketika tak ada kabar darimu
Mengabariku?
Memangnya aku siapa?
Bodoh!
Tolol!
Hadir dalam mimpiku saja aku sudah sangat bersyukur
Apalagi memilikimu
Tapi, mungkinkah?
Mungkin semua memang salah
Menganggap semua berubah sesuai keinginanku
Yang bermimpi menjadikanmu lebih dari teman
Namun, salahkah jika perasaanku melebihi batas kewajaran?
Aku menyayangimu tidak hanya sebagai teman
Tetapi juga sebagai orang yang bernilai bagi diriku
Namun ya semua jauh dari harapku
Inginku cuma sederhana
Aku ingin dirimu bahagia
Aku ingin kau memliki lebih dari apapun
Aku hanya ingin menjagamu
Dalam setiap langkah yang kau lewati, aku ada
Aku hanya ingin berhak untuk ada
Pada saat dirimu terluka
Aku menjadi rumah bagimu
Menjadi tempat singgahmu
Yang teduh dan juga menyejukkan
Jujur
Aku selalu iri dengan seseorang
Seseorang yang beruntung memiliki hatimu
Aku tau siapa dirinya
Ya, seseorang itu bukan aku
Mungkin aku memang terlalu berharap
Aku hanya ingin dekat-dekat dengan kesepian
Mungkin ini memang takdirku yang tak mungkin terjadi
Aku hanya ingin katakan
Aku akan selalu ada
Aku hanya bisa berharap
Engkau akan jadi orang terakhir dihatiku
Sampai Sang Pencipta memanggilku
Tapi ku sadar
Aku tak cukup mampu mencapai harapku
Masih selalu ada kata di hatimu
Aku masih cukup mengerti
Bagaimana caranya merelakan
Jika memang kita tak bisa bersama
Aku hanya bisa katakan
Kembalilah pada bahagiamu
Jika memang bahagiamu
Adalah mengulang masa lalu
Suatu hari nanti, aku berharap
Jikalau dirimu bertemu dan melihat ku di suatu tempat
Aku ingin dirimu tersenyum dan berkata di dalam hati
“Dia, orang yang dulu selalu mencintaiku”
No comments:
Post a Comment